Jawa Timur


PROVINSI JAWA TIMUR

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010).

Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat.

Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia (Pulau Sempu dan Nusa Barung).

Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.


Prasejarah

Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecantrhropus mojokertensis di Kepuhlagen-Mojokerto, Pithecanthropus erectus di Trinil-Ngawi, dan Homo wajakensis di Wajak-Tulungagung.


Era klasik

Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760. Pada tahun 929, Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri.

Pada masa Kerajaan Singhasari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka dan Kepulauan Filipina.

Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit.

Tetapi setelah penemuan munculnya candi Jedong di Daerah Wagir , Malang , Jawa Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar abad 6 Masehi.


Kolonialisme

Bangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang berlaku hingga tahun 1964.

Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.

Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Madura dan tanggal 26 November 1948 dibentuk Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950, dan tanggal 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.

Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.


Relief


Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan).

Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur.

Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.

Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi:
Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter).
Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter).

Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.239 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.

Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter).
Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter) dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.332 meter).

Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.


Hidrografi

Dua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km) dan Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki mata air di daerah Malang. Sesampai di Mojokerto, Sungai Brantas pecah menjadi dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah, akhirnya bermuara di Gresik. Kedua sungai tersebut dikelola oleh PT Jasa Tirta.

Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain Bendungan Sutami dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.

Pembagian administratif

Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.:

  1. Kabupaten Bangkalan : Bangkalan
  2. Kabupaten Banyuwangi : Banyuwangi
  3. Kabupaten Blitar : Kanigoro  
  4. Kabupaten Bojonegoro : Bojonegoro
  5. Kabupaten Bondowoso : Bondowoso
  6. Kabupaten Gresik : Gresik
  7. Kabupaten Jember : Jember
  8. Kabupaten Jombang : Jombang
  9. Kabupaten Kediri : Kediri 
  10. Kabupaten Lamongan : Lamongan
  11. Kabupaten Lumajang : Lumajang
  12. Kabupaten Madiun : Madiun 
  13. Kabupaten Magetan : Magetan
  14. Kabupaten Malang : Kepanjen
  15. Kabupaten Mojokerto : Mojokerto
  16. Kabupaten Nganjuk : Nganjuk
  17. Kabupaten Ngawi : Ngawi
  18. Kabupaten Pacitan : Pacitan
  19. Kabupaten Pamekasan : Pamekasan
  20. Kabupaten Pasuruan : Pasuruan
  21. Kabupaten Ponorogo : Ponorogo
  22. Kabupaten Probolinggo : Kraksaan
  23. Kabupaten Sampang : Sampang
  24. Kabupaten Sidoarjo : Sidoarjo
  25. Kabupaten Situbondo : Situbondo 
  26. Kabupaten Sumenep : Sumenep
  27. Kabupaten Trenggalek : Trenggalek
  28. Kabupaten Tuban : Tuban
  29. Kabupaten Tulungagung : Tulungagung
  30. Kota Batu 
  31. Kota Blitar 
  32. Kota Kediri 
  33. Kota Madiun 
  34. Kota Malang 
  35. Kota Mojokerto 
  36. Kota Pasuruan 
  37. Kota Probolinggo 
  38. Kota Surabaya 
Penduduk

Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2010 adalah 37.476.757 jiwa, dengan kepadatan 784 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk 2.446.218 jiwa, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya sebanyak 2.765.487. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,76% per tahun (2010).


Suku bangsa

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen.

  • Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. 
  • Suku Madura mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.

  • Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.

  • Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan.
  • Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. 
  • Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.

Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa.

Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.

Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab.

Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan.

Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya.
Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek Malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan.

Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.

Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).

Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.

Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.


Agama

Mayoritas suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen.

Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam dan Hindu. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.

Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.


Budaya dan adat istiadat

Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.

Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.

Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.

Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini.

Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali.

Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.

Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain:

  • tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama),
  • babaran (upacara menjelang lahirnya bayi),
  • sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari),
  • pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan),
  • sunatan,
  • pacangan.

Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran).

Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih.

Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.

Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga (do'a) pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.


Arsitektur

Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta).

Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).

Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.


Pertahanan dan Keamanan

  • Jawa Timur merupakan wilayah Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya.
  • Kawasan Kostrad terdapat di Singosari (Malang) dan Kraton (Pasuruan).
  • Surabaya merupakan Daerah Basis Armada Timur TNI-AL.
  • Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdurrahman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan) dan di Punung (Pacitan).
  • Kawasan Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang).
  • Bumi Marinir terdapat di Karangpilang (Surabaya). 
  • Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo).
  • Polda Jawa Timur membawahi 38 kabupaten/kota dengan rincian satu polres kota besar (Polrestabes Surabaya), 8 kepolisian resor kota, dan 29 kepolisian resor.

Transportasi

Jawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dapat dilalui perahu kecil.
Transportasi darat

Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya jalur pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi) dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya).

Jaringan jalan tol di Jawa Timur meliputi jalan tol Surabaya-Gempol dan jalan tol Surabaya-Manyar.
Saat ini tengah dikembangkan jalan tol trans-Jawa, di antaranya :

  • jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Mantingan, 
  • jalan tol Gempol-Malang-Kepanjen,
  • jalan tol Gempol-Probolinggo-Banyuwangi,
  • jalan tol dalam kota Surabaya: tol lingkar timur dan tol tengah kota. 

Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura.

Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan : 

  • Surabaya-Tuban-Semarang,
  • Surabaya-Madiun-Yogyakarta,
  • Surabaya-Malang,
  • Surabaya-Kediri,
  • Surabaya-Jember-Banyuwangi,

umumhya beroperasi selama 24 jam penuh.

Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti jurusan : 
Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo.

Rute dengan jarak jauh seperti  : Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam.

Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo adalah terminal terbesar di Indonesia.

Setiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angkudes) yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan daerah sekitarnya.

Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan lyn atau bemo.

Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang, Jember, Madiun dan Kediri.

Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapat angguna (angkutan serba guna), yang menggantikan helicak (di Jakarta disebut bajaj) sejak tahun 1990-an. 

Bus kota dapat dijumpai di Surabaya dan Jember. 

Becak adalah moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutan bentor (Jawa: becak montor = becak bermotor).


Kereta api

Sistem perkeretaapian di Jawa Timur telah dibangun sejak era kolonialisme Hindia-Belanda. Jalur kereta api di Jawa Timur terdiri atas jalur utara (Surabaya Pasar Turi-Semarang-Jakarta), jalur tengah (Surabaya Gubeng-Yogyakarta-Jakarta), jalur lingkar selatan (Surabaya Gubeng-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya), dan jalur timur (Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi). Jawa Timur juga terdapat sistem transportasi kereta komuter dengan rute Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto, Madiun-Kertosono, dan Malang-Kepanjen.


Transportasi laut

Pelabuhan Internasional Hub Tanjung Perak adalah pelabuhan utama yang berada di Surabaya.
Pelabuhan berskala nasional di Jawa Timur meliputi :

  • Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik,
  • Pelabuhan Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi,
  • Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo,
  • Pelabuhan Pasuruan di Kota Pasuruan,
  • Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep,
  • Pelabuhan Kalbut di Kabupaten Situbondo,
  • Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep,
  • Pelabuhan Paiton di Kabupaten Probolinggo,
  • Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik,
  • Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep

Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan penyeberangan, di antaranya :

  • Pelabuhan Ujung-Kamal (menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura) 
  • Pelabuhan Ketapang (menghubungan Banyuwangi dengan Gilimanuk, Bali), 
  • Pelabuhan Kalianget (menghubungkan Madura dengan kepulauan),
  • Pelabuhan Jangkar di Situbondo.

Transportasi udara

Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota besar di Indonesia dan luar negeri.

Bandara umum lainnya adalah :

  • Bandara Abdul Rachman Saleh di Kabupaten Malang,
  • Bandara Noto Hadinegoro di Kabupaten Jember,
  • Bandara Iswahyudi di Madiun,
  • Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi,
  • Bandar Udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.

Perindustrian

Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya :

galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya,
industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun,
pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo),
pabrik rokok ( Wismilak di Surabaya Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya dan Pasuruan, serta Bentoel di Malang).
Di Gresik terdapat Semen Gresik dan PT Petrokimia Gresik.

Pemerintah telah menetapkan 12 kawasan industri estate, di antaranya : 

  • Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya,
  • Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan,
  • Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di kabupaten Madiun,
  • Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto,
  • Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo,
  • Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan.

Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa tas dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat terkenal.


Pertambangan dan energi

Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di Bojonegoro.
Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, dimana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan energi listrik ke sistem Jawa-Bali.
Beberapa daerah menikmati pembangkit energi mikrohidro dan energi surya.


Pendidikan

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia.

Di Surabaya terdapat : Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa; dahulu IKIP Surabaya), Politeknik Negeri Surabaya (PNS) dan IAIN Sunan Ampel.

Di Malang terdapat : Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Negeri Malang (UM), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) dan Universitas Islam Negeri (UIN).

Di Jember terdapat : Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (POLIJE).

Di Madiun terdapat : Universitas Merdeka Madiun, IKIP PGRI Madiun, STISIP Muhammadiyah MadiunPoliteknik Negeri Madiun, dan Institut Kereta Api Madiun,

Di Banyuwangi terdapat :  Politeknik Banyuwangi (POLIWANGI) yang akan di jadikan Politeknik Negeri

Di Bangkalan terdapat : Universitas Trunojoyo, merupakan  Perguruan tinggi negeri termuda di Jawa Timur. 

Untuk perguruan tinggi kedinasan :
di Surabaya terdapat Akademi Angkatan Laut (AAL), 
di Malang terdapat Sekolan Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Malang dikenal dengan sebutan Kota Pelajar, karena banyaknya perguruan tinggi di kota ini.

Perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur antara lain Universitas Kristen Petra dan Universitas Surabaya di Surabaya, serta Universitas Muhammadiyah dan Universitas Merdeka di Malang.

Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki sejumlah pondok pesantren ternama. Sedikitnya terdapat 1.500 pondok pesantren yang menyebar di hampir semua kabupaten.

Pondok pesantren Gontor adalah sebuah pondok pesantren (ponpes) modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten Jombang dikenal sebagai kota santri, karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di antaranya Ponpes Tebuireng dan Ponpes Darul Ulum.


Kesehatan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia.

Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah Sakit Darmo dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya,
Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA) di Malang,
Rumah Sakit Dr. Sardono di Madiun,

Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya.


Pariwisata
Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu icon wisata Jawa Timur adalah Gunung Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, dimana setiap tahun diselenggarakan upacara Kasada.

Daerah pegunungan Malang dan Batu dikenal sebagai kawasan wisata alami yang banyak terdapat tempat peristirahatan, seperti daerah "Puncak" di Jawa Barat.

Demikian pula daerah pegunungan di perbatasan Pasuruan-Mojokerto, seperti Prigen, Tretes, dan Trawas.

Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah :
  • Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa),
  • Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan,
  • Taman Safari Indonesia II di Prigen.

Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya merupakan pusat Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura, dimana terdapat Keraton Sumenep, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep).

Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang sangat indah.

Di pantai selatan terdapat : 

  • Pantai Prigi,Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek,
  • Pantai Popoh di Tulungagung,
  • Pantai Ngliyep di Malang,
  • Pantai Watu Ulo di Jember.

Di pantai utara terdapat :

  • Pantai Tanjung Kodok di Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) disebut juga Jatim Park II,
  • Pantai Kenjeran di Surabaya,
  • Pantai Pasir Putih di Situbondo. 

Danau di Jawa Timur antara lain :

  • Telaga Sarangan di Magetan,
  • Bendungan Sutami di Malang,
  • Bendungan Selorejo di Blitar.

Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur, yaitu :

  • Sunan Ampel di Surabaya,
  • Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik,
  • Sunan Drajat di Paciran (Lamongan),
  • Sunan Bonang di Tuban.

Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik, yaitu :

  • Gua Maharani di Lamongan
  • Gua Akbar di Tuban,
  • Gua Gong yang berada di Kabupaten Pacitan.

Makam proklamator Soekarno terdapat di Kota Blitar.

Surabaya merupakan pusat pemerintahan dan pusat bisnis Jawa Timur, dimana terdapat :

  1. Tugu Pahlawan,
  2. Museum Mpu Tantular,
  3. Kebun Binatang Surabaya,
  4. Monumen Kapal Selam,
  5. Ampel Denta,
  6. Tunjungan,
  7. Kya-Kya.
Dan daerah lainnya : 

  • Jatim Park di Batu
  • Wisata Bahari Lamongan merupakan miniatur Jawa Timur, yang juga merupakan wisata edukasi.
  • Di Bojonegoro terdapat wisata Kayangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun,dimana pada waktu PON XV Tahun 2000 diambil api PON dari sini,
  • Wanawisata Dander,
  • Waduk Pacal di Bojonegoro

Olahraga

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah klub sepak bola profesional terbanyak di Indonesia. Klub Liga Super Indonesia yang berasal dari Jatim adalah Persik Kediri, Persema Malang, Arema Indonesia, Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, dan Persebaya Surabaya.

Jawa Timur pernah dua kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON), yakni PON VII tahun 1969 dan PON XV tahun 2000. Semenjak tahun 1996 Tim Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih medali emas termasuk pada tahun 2008 dan tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan.

Jawa Timur juga menjadi tempat penyelengaraan ajang balap sepeda Tour de East Java.


Kota-kota

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan perkotaan kecil.

Perkotaan metropolitan meliputi :

Perkotaan Surabaya Metropolitan Area :

  • Kota Surabaya
  • Perkotaan Sidoarjo dan sekitarnya, 
  • Perkotaan Gresik dan sekitarnya, 
  • Perkotaan Bangkalan dan sekitarnya

Perkotaan Malang Raya :

  • Kota Malang,
  • Kota Batu,
  • Perkotaan Kepanjen dan sekitarnya
Perkotaan menengah terdiri atas:
Perkotaan Tuban, Perkotaan Lamongan, Perkotaan Jombang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Perkotaan Bojonegoro, Kota Madiun, Kota Kediri, Perkotaan Jember, Perkotaan Banyuwangi, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Perkotaan Pamekasan dan Kota Batu.

Perkotaan Kecil terdiri atas:
Perkotaan Sampang, perkotaan Sumenep, Perkotaan Ngawi, Perkotaan Magetan, Perkotaan Nganjuk, Perkotaan Bondowoso, Perkotaan Tulungagung, Perkotaan Trenggalek, Perkotaan Ponorogo, Pare,Perkotaan Situbondo, Perkotaan Pacitan, Perkotaan Lumajang, Perkotaan Kepanjen, Perkotaan Kraksaan dan Perkotaan Caruban.


Kawasan suaka alam

Kawasan suaka alam meliputi cagar alam dan suaka margasatwa. Saat ini Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dam 2 suaka margasatwa.

Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang terdapat di Bondowoso, Probolinggo, dan Jember.
Sementara Suaka Margasatwa Pulau Bawean berada di Pulau Bawean.


Kawasan pelestarian alam

Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam.
Kawasan taman nasional meliputi:

  • Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo.
  • Taman Nasional Baluran di Perbatasan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi.
  • Taman Nasional Meru Betiri di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
  • Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi.
  • Taman Nasional laut Sepanjang dan Saobi di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep.
  • Kawasan hutan raya yaitu Taman Hutan Raya R. Soerjo yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang.
  • Taman wisata alam, meliputi Taman Wisata Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso; serta Taman Wisata Tretes di Gunung Baung, di Kabupaten Pasuruan.


Makanan khas

Makanan khas Jawa Timur di antaranya adalah rawon dan rujak petis.
Surabaya terkenal akan rujak cingur, semanggi, lontong balap, sate kerang, dan lontong kupang.
Kediri terkenal akan tahu takwa, tahu pong, dan getuk pisang.
Madiun dikenal akan nasi pecel madiun dan sebagai penghasil brem.
Kecamatan Babat, Lamongan terkenal akan wingko babat nya.
Malang dikenal sebagai penghasil keripik tempe selain itu Cwie Mie dan Bakso juga merupakan kuliner khas daerah ini.
Bondowoso merupakan penghasil tape yang sangat manis.
Gresik terkenal dengan nasi krawu, otak-otak bandeng,bonggolan dan pudak nya.
Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang dan petisnya.
Dan Trenggalek merupakan penghasil Tempe Kripik.
Blitar memiliki makanan khas nasi pecel. Buah yang terkenal asli Blitar yaitu Rambutan.
Banyuwangi terkenal dengan sego tempong dan makanan khas campurannya yaitu rujak soto dan pecel rawon.

Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura, sementara ubi kayu yang diolah menjadi gaplek dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Pacitan dan Trenggalek.

Gunung Bromo - Ikon Pariwisata Jawa Timur 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wiro Sableng #1 : Empat Berewok Dari Goa Sanggreng